Dikutip dari website muslim.or.id
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.”
Syaikh Abul ‘Ula Al-Mubarakfuri rahimahullah menjelaskan bahwa maksud menghilangkan kemiskinan di sini bisa bermakna dzahir atau makna batin. Beliau berkata,
أي يزيلانه وهو يحتمل الفقر الظاهر بحصول غنى اليد ، والفقر الباطن بحصول غنى القلب
“Haji dan umrah menghilangkan kefakiran, bisa bermakna kefakiran secara dzahir, dengan terwujudnya kecukupan harta. Bisa juga bermakna batin yaitu terwujudnya kekayaan dalam hati.”
Qana’ah adalah kekayaan terbesar dalam hidup manusia, merasa bahagia dengan apa yang Allah berikan walaupun orang lain (orang kaya) menganggapnya kurang
Selain itu, ibadah haji yang mabrur memiliki keistimewaan luar biasa, yakni ganjarannya adalah surga. Namun, mencapai haji mabrur tidak hanya bergantung pada pelaksanaan ritual, melainkan juga pada keikhlasan hati, kepatuhan pada syariat, serta pengamalan nilai-nilai Islam pasca-ibadah.
Ibadah ini juga mengajarkan umat Muslim untuk senantiasa bersyukur, bertawakal, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Dengan keutamaan yang begitu besar, haji dan umrah tidak hanya menjadi perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam, membawa perubahan dalam hidup seorang Muslim menuju kebaikan.
(Sumber: muslim.or.id)
Sumber: https://muslim.or.id/26279-haji-dan-umrah-bisa-menghilangkan-kemiskinan.html Copyright © 2024 muslim.or.id